Desa Ciater, Subang, Resmi Ditetapkan Sebagai Kampung Bebas Narkoba

    Desa Ciater, Subang, Resmi Ditetapkan Sebagai Kampung Bebas Narkoba

    Subang, - Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, kini resmi ditetapkan sebagai Kampung Bebas Narkoba. Langkah ini diambil oleh Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Kasat Res Narkoba, AKP Heri Nurcahyo. Program Kampung Bebas Narkoba (KBN) ini difokuskan pada penekanan penyalahgunaan narkoba melalui berbagai metode.

    Salah satu simbol dari program KBN ini adalah logo yang diusung oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Subang. Logo ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan komitmen dan semangat masyarakat Desa Ciater untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. Berikut adalah 7 poin penting makna dari logo KBN:

        Lingkaran Berwarna Kuning Emas: Warna ini mencerminkan keterbukaan, keramahan, keluhuran budi, dan kekayaan alam serta budaya yang ada di wilayah Desa Ciater. Desa ini dianggap sebagai harta berharga yang harus dijaga dan dilindungi oleh semua elemen masyarakat secara mandiri dan bersinergi.

        Garis Lingkaran Luar Berwarna Hijau: Melambangkan bukit-bukit di sekitar Desa Ciater yang memiliki ketinggian 1.100 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut (MDPL) dengan udara yang sejuk. Keindahan alam ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.

        AKANG TISNA: Merupakan maskot dalam bentuk karikatur pohon bambu yang memiliki karakteristik bambu. Pemilihan bambu sebagai simbol berkaitan dengan nama Ciater yang berarti air/mata air yang mengalir dari rumpun pohon bambu ater, salah satu jenis bambu yang banyak tumbuh di desa ini. Maskot ini memiliki nama AKANG TISNA yang menggambarkan sikap "Anak Bangsa Tidak Suka Narkoba" yang identik dengan nama masyarakat Sunda di Jawa Barat. Pohon bambu dalam maskot ini dirancang agar mudah dikenali oleh semua kalangan usia, terutama anak-anak. AKANG TISNA memiliki makna bahwa Desa Ciater mengedepankan aksi pencegahan sebagai bentuk preventif dengan membangun sinergi antar desa yang berbatasan dengan desa Ciater untuk mewujudkan komitmen bersama.

        BERSIH: Singkatan dari Beriman, Sehat, dan Indah. Warna merah pada hurufnya menggambarkan tekad bulat warga Desa Ciater dalam menentang dan terus melawan penyalahgunaan narkoba. Kata "BERSIH" diletakkan hampir di luar batas lingkaran, mengandung makna tekad bulat untuk memutus jalur peredaran narkoba terutama di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Subang.

        BENAR: Kata ini melambangkan "Bebas Narkoba" dengan huruf putih menggambarkan bahwa Ciater harus bebas dan bersih dari peredaran narkoba.

        Garis Sisi Tebal pada Tulisan BERSIH BENAR: Melambangkan ketegasan Desa Ciater dalam membuktikan komitmennya dengan tidak memberikan toleransi sedikitpun untuk menentang penyalahgunaan narkoba di wilayahnya.

        Lambang Polda Jabar, Pemkab Subang, Kodam Siliwangi: Mewakili tiga pilar, yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Subang, dan Kecamatan Ciater, serta Desa Ciater. Melambangkan implementasi bahwa Desa Ciater BERSIH BENAR merupakan bagian dari ketangguhan masyarakat dalam konsepsi Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Dalam konsepsi ini, sinergi pentahelix antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, pakar akademisi, dan media diwujudkan secara aktif sesuai dengan peran masing-masing untuk menciptakan desa yang tangguh dan bebas dari narkoba.

    Dengan mengusung logo KBN yang sarat makna ini, Desa Ciater berkomitmen untuk menjadi kampung yang bersih, sehat, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba demi masa depan yang lebih baik.

    Subang

    Subang

    Artikel Sebelumnya

    Satgas Kampung Bebas Narkoba Ciater Gencar...

    Artikel Berikutnya

    Logo Kampung Bebas Narkoba: Makna dan Komitmen...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Polda Jabar Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pelanggaran Aturan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Secara Tidak Prosedural
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Polisi Ungkap Pabrik di Bandung Barat yang Produksi 1.260 Ton Pupuk Palsu
    Selama November 2024 Polda Jabar Tangani 20 Kasus TPPO

    Ikuti Kami